Senin, 25 Juli 2011

Pengetahuan Lingkungan

  1. Pengetahuan  Lingkungan.
a.       Pengertian Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan lingkungan merupakan mata kuliah wajib bagi para mahasiswa fakultas matematika, dan IPA ,namun sejak berdiri hingga saat ini belum pernah disusun sebuah buku yang berisi bahan kuliah yang menjadi rujukan penting bagi mata kuliah tersebut, sebagai penanggung jawab mata kuliah pengetahuan lingkungan ini atau para penulis buku, sejak tahun 2003 dan juga untuk memenuhi akan materi kuliah pengetahuan lingkungan diganti dengan ilmu lingkungan, alasannya karna buku-buku bahasa inggris masalah lingkungan banyak membahas dalam Everomental Science, sehingga untuk lebih tepatnya memahami tentang pengetahuan lingkungan yaitu dengan mengunakan bahasa ilmu lingkungan.
Ilmu merupakan suatu upaya pengalian pengetahuan tentang bagaimana bumi ini bekerja  dan sedangkan yang dimaksud dengan ilmu lingkungan adalah ilmu interdisipliner yang memamfaatkan konsep dan informasi dari ilmu alam (Ekologi, Biologi, Kimia, Geologi) dan Ilmu Sosial, dimana untuk mengetahui bagaimana bumi bekerja sekaligus mempelajari bagaimana manusia mempengaruhi lingkungan dan untuk menyelesaikan masalah lingkungan yang sedang dihadapi manusia singkatnya dengan adanya ilmu lingkungan kita bisa mencapai atau mengetahui tentang bagaimana masyarakat selanjutnya.[1]

Pengetahuan lingkungan juga merupakan suatu ilmu yang mempunyai titik pertemuan (Ilmu Murni dan Ilmu Terapan), sehingga ilmu lingkungan sebenarnya adalah ekologi (ilmu murni yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup), yang menerapkan asas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas dan menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungan.
b.      Permasalahan-Permasalahan Lingkungan.
Permasalahan-permasalahan lingkungan hidup sama-sama terjadi di negara maju dan berkembang, tetapi dapat perbedaan dalam pengendaliannya, negara maju dengan tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang tinggi membuat persyaratannya yang ketat tentang baku mutu lingkungan dan diterapkan secara konsisten, hal ini diperlakukan karna pemerintah dan masyarakat peduli lingkungan, penghargaan hak asasi manusia sangat tinggi serta penguasaan teknologi sngat tinggi terhadap proses hasil produksi dan teknologi pengendalian dampak lingkungan.
Permasalahan lingkungan hidup dapat kita rasakan sampai saat ini, dimana lingkungan tidak merasa dinamis dan bersahabat lagi ini diakibatkan karna kurangnya kesadaran terhadap lingkungan itu sendiri, permasalahan lingkungan dapat berupa peristiwa alam yang disebabkan karna adanya aktivitas manusia secara berlebihan terhadap keadaan lingkungan tersebut misalnya banjir, longsor yang sering terjadi akibat penebangan hutan secara liar atau membuang sampah dan limbah hasil produksi secara sembarangan tanpa melihat dampak negatif yang akan ditimbulkan.
Masalah lingkungan hidup dapat diakibatkan dari berbagai kegiatan baik dalam skala terbatas maupun dalam skala luas, pada umumya masalah lingkungan disebabkan oleh adanya pristiwa alam yaitu peristiwa yang terjadi secara alamiyah seperti gempa bumi, banjir, longsor dan lainnya, masalah yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, pemamfaatan sumber daya alam secara berlebihan, industrilisasi, transportasi, namun ada juga penyebab adanya permasalahan dalam lingkungan seperti sampah (Refuse), limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).[2]
1.      Permasalah lingkungan yang disebabkan adanya pristiwa alam.
Peristiwa alam atau kejadian yang terjadi secara alamiah, seperti gempa bumi, longsor, badai, kebakaran hutan dan lain-lain telah banyak menimbulkan masalah lingkungan hidup.

2.      Pertumbuhan penduduk semakin pesat.
Pertumbuhan penduduk yang pesat (tinggi) disuatu wilayah atau negara dapat dipastikan akan menimbulkan berbagai masalah lingkungan hidup, pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali menimbulkan masalah dalam penyediaan lahan untuk pemungkiman dan untuk usaha, fasilitas sosial (pendidikan, rumah ibadah, kesehatan ) serta masalah sosial ekonomi dan sosial budaya lainnya. Umumnya pertumbuhan penduduk yang pesat erat kaitannya dengan kemiskinan baik secara materi, juga miskin akan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi.
Masalah lingkungan juga timbul karna ketidaktauan akan lingkungan yang baik, terpaksa melakukan karna adanya faktor kebutuhan akan ekonomi yang mendesak, belum merasa perlu akan lingkungan yang baik karna pemenuhan kebutuhan dasarnya masih jauh dari kesejahteraan, tidak mampu menerapkan teknologi pertanian konservasi karna pengetahuannya terbatas dan budaya yang relatif besar.
Adapun dampak tekanan penduduk terhadap perusakan lingkungan dapat berupa pemamfaatan lahan tidak sesuai dengan kelas kemampuan lahan, pengalian pasir batu secara liar, perambahan hutan secara tidak terkendali, yang dijadikan sebagai lahan, pemungkiman, pertanian atau dengan kata lain merubah ekosistem hutan menjadi ekosistem buatan.
3.      Pemamfaatan sumberdaya alam secara berlebihan.
Pemamfaatan sumber daya alam secara berlebihan atau kurangnya kebijaksanaan akan menimbulkan berbagai masalah lingkungan hidup, seharusnya pemamfaatan sumber daya alam dilakukan dengan memperhatikan dan menerapkan asas-asas dan etika terhadap pelestarian lingkungan.[3]
c.       Konsep Faktor Pembatas Lingkungan
Faktor pembatas merupakan semua hewan, tumbuhan, dan manusia cendrung untuk tumbuh reproduksi dan mati, sampai dikurangi oleh pengaruh lingkungan, faktor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme.[4]
Lingkungan hidup tersusun atas tiga komponen yaitu komponen biotik (macam-macam jenis dan spesies mahluk hidup, baik yang hidup di darat, maupun di air atau bahkan dapat hidup di darat dan air), abiotik (komponen yang mempengaruhi, baik faktor fisik dan faktor kimiawi), dan budaya (Cultural), dimana ketiga komponen tersebut merupakan faktor pembatas lingkungan yang saling berintraksi antara satu dengan lainnya misalnya pada sistem penataan atau pengelolaan lingkungan, yang menujukan suatu perbedaan yang sangat signifikan.
Penataan lingkungan sangat dipengaruhi oleh komponen biotik, abiotik, dan budaya setempat oleh karna itu disini dapat kita simpulkan bahwa lingkungan itu selalu dipengarui oleh faktor dari biotik, abiotik dan faktor budaya yang selalu terkait dan berintraksi antara satu dengan lainnya.


[1] Agoes Sugianto, Ilmu Lingkungan (Surabaya: Airlangga University Press, 2005),h. 1.
[2] Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup (Jakarta: Djembatan, 2007), h. 67.
[3] Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup (Jakarta: Djembatan, 2007),  h. 54.
[4] Zoer’aini Djamal Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h. 133.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar